Museum Olahraga TMII
Kritik Interpretif (Interpretive
Criticism) yang berarti adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak
menilai secara judgemental,Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat
yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi
pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam
penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang sesuatu bangunan dari
sudut pandang lain. terdiri dari :
1. Kritik
Evokatif (Evocative) (Kritik yang membangkitkan rasa)
Menggugah pemahaman
intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini
tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan
pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk
naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).
2. Kritik
Advokatif (Advocatory) (Kritik yang membela, memposisikan diri
seolah-olah kita adalah arsitek tersebut.)
Kritik dalam bentuk
penghakiman dan mencoba mengarahkan pada suatu topik yang dipandang perlu.
Namun bertentangan dalam hal itu kritikus juga membantu melihat manfaat yang
telah dihasilkan oleh arsitek sehingga dapat membalikkan dari objek bangunan
yang sangat menjemukan menjadi bangunan yang mempersona.
3. Kritik Impresionis (Imppressionis
Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni baru).
Kritik ini menggunakan
karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya. Kritik
impresionis dapat berbentuk :
· Verbal discourse (narasi verbal puisi
atau prosa).
· Caligramme (paduan kata)
· Painting (lukisan)
· Photo image (imagi foto)
· Modification of building (Modifikasi
bangunan)
· Cartoon (menampilakan gambar bangunan
dengan cara yang lebih menyenangkan).
Contoh :
Kritik impressionis : menggunakan karya
seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya keseniannya.
MUSEUM OLAHRAGA TMII
Museum Olahraga berdiri di atas lahan
dengan luas 1,5 ha dengan luas bangunan ± 3000 m2, dan tinggi 17
meter. Lokasi site museum olahraga sangatlah strategis, kerena dekat
dengan pintu masuk selatan dan jalan utama area masuk TMII Bentuk bangunan
Museum Olahraga adalah Bola, karena diambil dari salah satu cabang olahraga
yang sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat yaitu sepak bola. Museum olahraga
dirancang oleh Ir. Zain Rachman pimpinan PT EXOTICA, sedangkan pola serta isi
Museum Olahraga disusun oleh tim yang diketuai oleh I Nyoman Nuarte.
.jpg)
Gambar Tampak Depan Museum Olahraga yang
di ambil dari depan bangunan Olahraga tersebut. Terlihat sangat kokoh karena
terdapat bola yang sebagai ciri bangunan tersebut adalah museum olahraga.
Konsep dasar penerapan metafora pada
museum berawal dari gagasan ide sebuah olahraga yang terkenal, yaitu sepak
bola. Dari permainan sepak bola itu, mewujudkan konsep dengan merujuk kepada
suatu bentukan bola. Bentuk bola tersebut tidak hanya sebagai estetika
bangunan, tetapi lebih memperhatikan fungsi ruang yang berada didalamnya.
Desain bangunan yang terimajinasi oleh
bentukan bola ini, jika dilihat dari jarak jauh mempunyai tekstur yang halus
dengan pemberian warna putih pada dinding selimut bola,. Setelah dilakukan
penglihatan secara dekat, tekstur dari ruang lingkup bola tersebut menjadi agak
jelas dan terlihat ornament yang terkandung didalam selimut bola. Material yang
digunakan untuk selimut bola adalah keramik 10/20 dan terdapat space yang
berfungsi untuk menimbulkan garis segi enam.

Ruang Pameran


Ruang pameran olahraga berprestasi,
menampilkan pelbagai alat olahraga dan penghargaan berupa medali dan piala para
atlet yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia; permainan tradisional,
menampilkan sejumlah alat permainan tradisional dari berbagai provinsi; serta
Pekan Olah Raga Nasional (PON), menampilkan berbagai hal mengenai PON-I sampai
dengan PON-9, dan alat perwasitan.
Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pengamatan
tentang peranan museum olah raga di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bahwa:
1.
Museum olahraga di Taman Mini Indonesia
Indah (TMII) sangatlah berperan dalam melestarikan olahraga tradisional.
2.
Museum olahraga Taman Mini Indonesia
Indah (TMII) sebagai bukti bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan beraneka
ragam.
3.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
sebagai sarana pemersatuan kebudayaan yang beraneka ragam di Indonesia.
4.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
sebagai tempat pelestarian budaya-budaya yang lain.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda